|
Diagnosis Sinusitis |
Diagnosis sinusitis
Seseorang yang mengalami
gejala sinusitis sangat dianjurkan untuk segera ke dokter jika gejala tersebut yang tidak membaik dalam beberapa hari. Namun, hanya kurang lebih dua per tiga pasien dengan gejala seperti
sinusitis yang benar-benar mengidap sinusitis.
Proses diagnosis sinusitis biasanya dilakukan berdasarkan riwayat dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Hal ini bertujuan untuk menghindari pengobatan yang tidak diperlukan kepada pasien.
Tujuan pertama dalam
mendiagnosis sinusitis adalah untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala, dan kemudian menentukan:
- Letak terjadinya infeksi
- Jenis sinusitis yang dialami (akut atau kronis)
- Organisme penyebab infeksi
Pada umumnya kasus
infeksi sinus awalnya didiagnosis dan diobati berdasarkan temuan klinis pada saat pemeriksaan. Adapun temuan fisik tersebut antara lain:
- Kemerahan dan pembengkakan pada saluran hidung
- Cairan seperti nanah yang keluar dari saluran hidung (gejala yang paling mungkin untuk mendiagnosa infeksi sinus)
- Pembengkakan di sekitar wilayah mata dan pipi.
Selanjutnya pasien perlu menjelaskan semua gejala seperti nyeri spesifik di wajah dan kepala , termasuk mata dan sakit gigi. Setelah melihat gejala yang dialami, dokter mengambil riwayat kesehatan menyeluruh dari pasien yang meliputi:
- Riwayat alergi atau sakit kepala
- Infeksi saluran pernapasan ( pilek , flu , infeksi ) dan berapa lama itu berlangsung
- Riwayat sinusitis yang tidak responsif terhadap pengobatan antibiotik . ( Dalam hal ini, biasanya dokter akan mendiagnosis jenis sinusitis akut kronis atau berulang dan dapat merujuk pasien ke dokter spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut)
- Paparan asap rokok atau polusi lingkungan lainnya
- Obat-obatan yang digunakan ( terutama dekongestan )
- Setiap kelainan struktural didaerah di hidung dan wajah
- Sakit pada bagian kepala atau wajah
Kadang-kadang, sekresi hidung juga perlu diperiksa agar dapat membantu membedakan antara sinusitis akibat infeksi dengan alergi. Sinusitis akibat infeksi dapat menunjukkan sel-sel khusus infeksi sedangkan sinusitis alergi dapat menunjukkan sel-sel khusus alergi . Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik jika terdapat infeksi bakteri. Antibiotik tidak efektif terhadap infeksi virus.
Jika pengobatan awal yang dilakukan belum berhasil, maka pemeriksaan lebih mendalam seperti CT atau MRI scan dapat dilakukan. USG juga dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi sinus pada ibu hamil, namun hasil yang ditampilkan tidak seakurat CT atau MRI.
Itulah
proses diagnosis sinusitis yang biasa dilakukan oleh dokter yang dipaparkan
Nytimes. Semoga bermanfaat.
Title : Proses Diagnosis Sinusitis
Description : Diagnosis Sinusitis Diagnosis sinusitis Seseorang yang mengalami gejala sinusitis sangat dianjurkan untuk segera ke dokter jika ge...